Sabtu, 29 Agustus 2020

NASKAH KABARET ISLAMI ABDUL QODIR & PERAMPOK

 

KABARET “IDAMAN”
(Ikatan Pemuda Nurul Iman)
April/Rajab_2016 M/1437 H

“Abdul Qodir & Perampok”


NAMA TOKOH DAN PEMERAN


Syarifah As Narator
Ilham As Abdul Qodir
Yolan As Ummii

Kafilah
Ridwan As Khalid
Nadya As Zainab
Renita As Maryam
Hadi As Alhadi
Devita As Hafshah
Alivia As Sarah
Indy As Rukayah
Syifa Nur As Sofya
Syifa H As Salamah
Meisya As Fatimah
Irma As Halimah

Perampok
Setyadi As Husain (ketua)
Putri As Asma
Indra As Ibrahim
Fuzan AS Abdullah
Fikri As Razaq
Dani As Aziz
Sandi As Mahmu



Kurang lebih 900 tahun yang lalu di negri Iraq di sebuah kampung yang bernama Jailan. Terdapatlah seorang anak yang bernama ABDUL QODIR. Suatu ketika Abdul Qodir naik keatas atap rumahnya dan melihat pemandangan, tiba-tiba Allah membuat Abdul Qodir bisa melihat orang-orang yang sedang wukuf dipadang Arafah Mekah yang letaknya sangat jauh sekali. Kejadian ini membuat Abdul Qodir sangat menginginkan untuk menuntut ilmu ke negri Bagdad. Abdul Qodirpun turun dan segera menemui ibunya untuk meminta izin.

Abdul Qodir              : “ummi, tolong serahkan aku kepada Allah dan izinkan aku untuk pergi mengaji ke Negeri Bagdad."
ummi             :“Masya Allah”
Abdul Qodir :          “Astagfirllah, ummii maafkan perkataanku, karena sudah membuatmu terkejut.”
ummi             :”tak mengapa nak, mungkin sekarang memang sudah waktunya ummi melepasmu.”
Abdul Qodir :”benarkah itu.?”
ummi              :”Ya tentu saja, ummii mengizinkanmu pergi menuntut ilmu ke negeri Bagdad, akan tetapi ummi ada satu pesan untukmu.”
Abdul Qodir             :”Apa itu ummi..?”
ummi              :”Kamu harus berjanji bahwa kamu akan senantiasa berkata jujur kapanpun, kepada siapapun dan dalam keadaan apapun, karena jika kamu berbohong maka semua ilmu yang kau dapatkan tidak akan bermanfaat”
Abdul Qodir :”Baiklah, aku berjanji untuk senantiasa berkata jujur. Insya Allah.”
ummi              :”nak, sebelum meninggal, ayahmu meninggalkan emas sebanyak 80 dirham. Yang memang disiapkan untukmu pergi menuntut ilmu.”
Abdul Qodir :”Alhamdulillah ummi.”
ummi              :”Tapi nak, ummi dengar diperjalanan menuju negeri Bagdad ada sekawanan perampok, maka dari itu ummi akan menjahitkan dirham ini dalam pakaianmu agar tidak ada yang menduga bahwa kau mempunyai banyak dirham.”
Abdul Qodir :”Ya, terimakasih banyak ummi. Akan tetapi dengan siapa aku akan pergi kesana.?”
ummi              :”pergilah nak, diperjalanan nanti kau akan bertemu dengan kafilah dagang yang hendak pergi ke negeri Bagdad juga.”
Abdul Qodir             :”Baiklah, aku akan segera pergi dan berkemas.”
ummi              :”iya, sementara itu ummi akan menyiapkan semua perbekalanmu.”
Abdul Qodir :”sudahlah ummi, tidak usah. Biarkan aku saja yang mengurusnya.”
ummi             :”Baiklah, kalu begitu ummi akan menjahitkan dirham ini pada bajumu..”
Abdul Qodir :”Iya, silahkan ummi.”

Beberapa saat kemudian

ummii             :”Alhamdulillah, baiklah nak ini bajumu yang sudah ummi jahitkan kantong dirham didalamnya. Bagai mana dengan perbekalanmu, apakah sudah selesai kau siapkan.?”
Abdul Qodir :”Alhamdulillah sudah. Terimakasih banyak ummi,sini biarkan aku memakainya sekarang.”

 


Setelah selelasi memakai

Abdul Qodir             :”umii.. kalau begitu aku pamit dulu”
ummi             :”iya nak, walaupun berat untuk melepasmu tapi ummi yakin kasih sayang ALLAH kepadamu jauh lebih besar dari pada ummi. Karena itu aku serahkan engkau pada Allah. Pergilah na..! dan jangan lupa pesan ummi untuk selalu berkata jujur, jika tidak maka ilmu yang kau dapatkan akan sia-sia.”
Abdul Qodir :”Baik, aku akan selalu ingat apa pesan ummi. Aku pergi, doakan aku.”
ummi             :”iya nak tentu ummi akan selalu mendoakanmu, hati-hati dijalan dan jaga dirimu baik-baik. Mintalah perlindungan pada Allah karena hanya Allah lah yang bisa melindungimu nak.”
Abdul Qodir :”iya insya Allah, tak perlu khawatir ummi. Seperti yang ummi katakan, aku akan selau berada dalam lindungan Allah. Assalamu’alaykum ummii.”
ummii            :”iya nak, wa’alaykum salam.”

            Abdul Qodirpun pergi meninggalkan kampung halamannya di Naif, Jailan, Iraq untuk menuntut ilmu. Setelah berjalan cukup jauh, akhirnya Abdul Qodir bertemu dengan kafilah dagang yang hendak pergi ke negeri Bagdad.

Abdul Qodir             :”assalaamu’alaykum.. Berhenti..!”
Semua kafilah          :”Wa’alaykum salam.”
Khalid                      :”Ada apa nak, apakah ada yang bisa kami bantu.?”
Abdul Qodir :”tuan, aku hendak bertanya.”
Khalid         
            :”apa yang hendak kau tanyakan nak.?”
Abdul Qodir :”apakah kalian hendak pergi ke negeri Bagdad.?”
Rukayah        :”ya, benar sekali.”
Fatimah         :”nak, mengapa engkau menanyakan hal itu.?”
Abdul Qodir :”aku hendak menuntut ilmu ke negeri Bagdad.”
Khadijah
        :”owh, jadi kau hendak ikut bersama kami.?”
Abdul Qodir :”ya, itupun jika kalian mengizinkan.?!”
Sofya           :”ya, mengapa tidak.???????!”
Zainab                       :”Ayo nak, selamat datang dan selamat bergabung bersama kami.”
Abdul Qodir :”Ya, terimaksaih”
Maryam         :”nak, dimana rumahmu ?”
Abdul Qodir :”rumahku ada di perkampungan Jailan”
Zainab
                       :”Kau masih muda dan semangatmu untuk menuntut ilmu sangatlah tinggi nak, orang tuamu sangat beruntung mempunyai putra sepertimu.”
Abdul Qodir :”Segala puji hanya milik Allah, Allah lah yang menggerakan hatiku untukm mencintai ilmu.”
Hafshah         :”nak, pilihanmu untuk menuntut ilmu di negeri Bagdad sangatlah tepat. Bagdad memang
merupakan pusatnya ilmu dan peradaban.”
Abdul Qodir :”Sesungguhnya, Allah lah yang menuntunku untuk pergi ke negeri Bagdad.”

            Abdul Qodir dan kafilahpun melanjutkan perjalanan mengarungi lautan pasir hingga sampailah mereka di Hamadan. Namun di tengah perjalanan tiba-tiba segerombol perampok menghadang  Abdul Qodir dan kafilah untuk menjarah harta benda mereka.

Ibrahim          :”Hei berhenti..!!!”
Abdullah       :”Assalamu’aiykum”
kafilah             :”wa..wa..wa’alaykum salam..” (dengan nada ketakutan mereka menjawab salam dari rampok 1)
Asma              :”Dasar bodoh..!!! kita ini hendak merampok, bukan hendak meminta sedekah dari mereka”
Abdullah       :”ma..ma..maafkan aku, aku lupa.”
Asma              :”sudahlah lupakan. Sekarang jarah harta benda mereka satu persatu.”
perampok     :”baik”
Halimah
        :”Jangan tuan, kami mohon jangan lakukan ini. Jika harta kami kalian rampas maka bagimana dengan kelangsungan hidup kami dan keluarga kami..?”
Ibrahim          :”Masa bodoh, itu bukan urusan kami, sekarang cepat keluarkan semua harta milikmu    .” (sambil menghunuskan pedang)
 Khalid                     :”Kalian hanya bisa menindas yang lemah. Kalau bisa sini lawan aku.”
semua perampok :”semua, seraaaaaang...!!!!!”

            Semua perampok bertarung dengan salah satu kafilah dagang yang pemberani, dan kafilah tersebut berhasil membuat kawanan perampok itu kewalahan.

Abdullah       :”ampuuun..ampuuun..”
Asma
              :”Dasar kalian ini tidak berguna, mengalahkan satu orang saja kalian tidak bisa. Sini biar aku yang tangani.” (Asma dan karimah bertarung dan pertarungan dimenangkan oleh Asma, karimahpun mati akibat pedang yang dihunuskan Asma)
Karimah         :”Asyhadu alla ilaahaillah.....”
Asma              :”sekarang, ayo cepat lanjutkan pekerjaan kalian..”

Setelah kematian karimah, ketakutan diantara kafilah yang lainpun semakin menjadi-jadi. Semua perampok melanjutkan pekerjaannya menjarahi harta benda kafilah.

Asma              :”sekarang, ayo cepat lanjutkan pekerjaan kalian..”
Ibrahim
          :”hei kamu.. cepat serahkan hartamu..”
Sarah             :”i..iyaa.. ini ambil saja tuan.”
Ibrahim          :”mana hartamu..?”
Hafshah
         :”ini tuan ambil saja semua milikku. Hanya ini yang aku punya.”
Abdullah
       :”keluarkan hartamu..”
Maryam
         :”ini tuan, ini semua hartaku. Ambil semuanya tuan. Tapi aku mohon jangan bunuh aku dan anakku. Biarpun anakku ini hitam dan sangat nakal tetapi aku sangat menyayanginya tuan.”
Alhadi                        :”iyaaaa,, ampuuuun.. ampunnnnn.. jangan bunuh kami..!”
Asma              :”hmm..baiklah, kalian beruntung. Sekarag aku sedang tidak ingin membunuh orang lain lagi”
Razaq            :”ayoo cepat keluarkan hartamu..!!”
Zainab                       :”iya tuan, ini perhiasan yang aku punya.”
Razaq            :”baguuusss..”
Ibrahim
          :”Lalu kau, apa yang kau punya.? Serahkan semuanya padaku..!”
Sofya             :”Ini.. tuan.. silahkan ambil saja..!”
Aziz                :”hei kau.. hanya ini yang kau punya,?”
Salamah        :”ii..iya tuan, akau hanya mempunyai itu, jika tidak percaya silahkan periksa.”
Aziz                :”Baiklah aku percaya padamu.”
Abdullah
       :”hei kau orang miskin, apa yang  kau punya.?
Abdul Qodir :”aku punya 80 dirham yang dijahitkan didalam bajuku”
Ibrahim
          :”hah.? Yang benar saja kau, mana mungkin orang miskin sepertimu mempunyai banyak sekali dirham.? hahaaaa”
Abdul Qodir :”ya tuan, aku tidak berbohong.”
Asma 
            :”hahaaa.. hei anak kecil, kau ini lucu sekali.. jangan bermimpi disiang bolong seperti ini. Sudahlah kawan-kawan tak perlu kalian dengarkan dia, mungkin dia sudah gila.”

            Setelah beberapa saat, tiba-tiba terdengar suara yang lantang dari kejauhan. Ternyata itu adalah suara dari ketua perampok tersebut..
Husain                     :”Hei anak buahku.. cepat kemari dan bawa hasil jarahan kalian..”
perampok     :”baik ketua” (bergegas)
Husain                     :”ternyata bagus juga kerja kalian. Hari ini hasil jarahan kita dua kali lebih banyak dari pada kemarin..”
Abdullah       :”Alhamdulillah ketua.”
Husain                     :”Dasar tolol, mengapa kau mengucapkan Alhamdulillah. Kita ini mendapatkan harta dari hasil merampok..”
Abdullah       :”memangnya salah ya ketua..? siapa tau dengan menyebutkan Alhamdulillah, harta yang kita dapat akan diberkahi Allah.”
Asma              :”dasar kau ini, mana mungkin Allah memberkahi harta haram..? haha..”
Husain           :”sudah, sudah tak perlu dibahas lagi.”
Semua Perampok    :”baik ketua.”
Husain                     :”Tapii. Apakah kalian sudah merampas semua harta kafilah itu.?”
Aziz                :”sudah ketua, akan tetapi ada satu yang belum. Dia orang miskin yang mengaku mempunyai emas sebanyak 80 dirham yang dijahitkan di dalam bajunya..”
Asma              :”iya ketua, pakainnya sungguh jelek, mana mungkin dia mempunyai harta sebanyak itu.hahaa”
Abdullah       :”iyaa hahaa.. ..”
Husain                   :”hmmmm benarkah itu..? lucu sekali, miskin tapi mengaku kaya..”
Asma              :”hahaaa.. iya benar ketua. Dengan melihat penampilannya yang seperti itu mana mungkin kami percaya..hahah..”


Husain                     :”hmmmm.. tapiii aku jadi penasaran.. hei kau pergi dan bawa anak itu kehadapanku.. cepaaaaaaatttttt...!!!”
Ibrahim
          :”ba..baaik ketua..”

            Beberapa saat kemudian, Abdul Qodir berhasil diseret untuk diserahkan kepada ketua perampok. Akan tetapi Abdul Qodir tidak panik atau bahkan takut. Wajahnya tidak menunjukan rasa takut sedikitpun walaupun pedang sudah siap menghunus lehernya.

Indra                :”ketua, ini dia orangnya.”
Abdul Qodir :”Assalamu’alaykum”
Husain                     :”ooh jadi ini orangnya, kau masih sangat muda rupanya. Lalu harta apa yang kau punya.?”
Abdul Qodir :”Aku mempunyai 80 dirham yang dijahitkan kedalam bajuku.”
semua perampok:”hahaaaaaaaaaa”
Husain                     :”kau.. cepat periksa pakaiannya.”
Mahmud        :”ketua, sepertinya ada sesuatu dalam pakaiannya.” (terkejut katena menemukan sesuatu)
Husain                     :”jangan bercanda kau.”
Mahmud        :”aku tidak berbohong ketua.”
Husain                     :”kalau begitu cepat robek bajunya dan keluarkan isinya”
Mahmud        : (sambil menyobek baju) ”benar ketua, ada sebuah kantong dan isinya memang dirham”
semua perampok:”hah?” (terkejut)
Husain                     :”benarkah..? coba kau hitung semua dirham itu”
Asma              :”Sini biar aku yang hitung. 1..2..3..4..  semuanya pas 80 dirham ketua”
Husain                     :”hah.. aku tidak percaya.. hei siapa namamu..? sekian lama aku merampok, baru kali ini aku menemukan orang jujur sepertimu. Mengapa kau berbuat demikian.?”
Abdul Qodir :”Namaku Abdul Qodir, aku berkata jujur karena aku sudah berjanji pada ummii untuk senantiasa berkata jujur dimanapun, kapanpun, kepada siapapun dan bahkan dalam keadaan bagaimapun.”
Husain                     :(termenung kemudian menangis)
Asma              :”Ada apa ketua, selama ini baru aku melihat dirimu menangis.?”
Husain                     :”wahai anak buahku.. apa kalian tidak malu..? lihatlah anak sekecil dia sudah bisa berlaku jujur dan sanggup menepati janjinya kepada ibunya, kalian lihatkan..? sedangkan aku yang sudah setua ini tidak pernah berlaku jujur terhadap orang lain apalagi terhadap Tuhanku. Begitupun dengan kaliankan..?”
semua perampok    :”iya betul sekali ketua,,”(merenung dan menangis)
Husain                     :”wahai anak buahku.. mulai sekarang aku akan bertaubat kepada Allah dan tidak akan merampok lagi. Jika sebelumnya aku memimpin kalian dalam merampok maka saat ini aku akan memimpin kalian untuk bertaubat.”
semua perampok:”iya ketua kamipun akan bertaubat”
Husain                     :”Baiklah, sekarang mari kita kembalikan barang jarahan ini kepada pemiliknya.. bagaimana. Setuju..?”
semua perampok:”Yaa. Tentu saja kami setuju.. ayo kawan-kawan..”
Husain                   :”wahai kafilah, maafkanlah kami.. sekarang kami sudah bertaubat dan kami akan mengembalikan semua harta benda kalian..
semua Kafilah          :”Alhamdulillah.. terimaksih banyak.”
Ruqayah        :”Allah Maha Pemaaf dan insya Allah kamipun sudah memaafkan kalian..”
semua Perampok:”Alhamdulillah terimaksih banyak..” (kafilah dan perampok sling berjabat tangan)

Dengan jalan kejujuran Abdul Qodir maka para perampok itupun akhirnya bertaubat kemudian Abdul Qodir melanjutkan perjalanannya menuju negri Bagdad untuk menuntut ilmu. Berkat bakat dan kesalehannya ia cepat menguasai semua ilmu. Masyarakat Bagdad sangat mengagumi dan menghormati Abdul Qodir. Abdul Qodirpun digelari Ghauts Al-A’dzam atau wali Ghauts terbesar. Dan di negeri kita Indonesia beliau dikenal sebagi Syaikh Abdul Qadir al-Jailani.

Demikianlah persembahan dari IDAMAN (Ikatan Pemuda Nurul Iman) semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari kisah ini.
Akhir kata..

“WASSALAMU’ALAYKUM WR WB”

Sumber : http://syarifahnurrohmah.blogspot.com/2016/

Minggu, 17 November 2019

PROPOSAL MABIT

PROPOSAL KEGIATAN
MABIT
‘’MALAM BINA IMAN DAN TAQWA’’



SMK MATHLA’UL ANWAR MARGAHAYU
Bandung
2012-2013

PENDAHULUAN
        Selain  Pendidikan  Formal Pendidikan  Agamapun perlu di  terapkan terutama pada  usia remaja. Masa remaja  merupakan masa yang kritis  dan penuh gejolak kritis karena  masa ini dapat menentukan pola hidup  individu kedepannya dan penuh gejolak karena  begitu banyak proses penyesuaian yang harus dilakukan  keberhasilan menata masa ini atau indikator kesuksesan dimasa  yang akan datang. Pengaruh perkembangan media dan pesatnya perkembangan  teknologi menjadi faktor penghambat perkembangan moral remaja apalagi salah  menyikapi. Beberapa remaja terkecoh dan hanyut dalam budaya dan prilaku yang  mereka anggap biasa dan modern. Kondisi ini akan terus berkembang apabila tidak  dilakukan upaya-upaya untuk memeranginginya.
Pendidikan  dan pembinaan  agama bagi remaja  mutlak dilakukan untuk  memberikan pemahaman kepada  remaja tentang tata nilai yang  benar. Mengajak sebanyak mungkin remaja  untuk sadar dengan bahaya yang tengah mengancam  moral mereka.
Oleh  karena  itu, dari  latar belakang  tersebut, kami dari  Persatuan Remaja Islam  Mathla’ul Anwar (PRISMA) menyelenggarakan  kegiatan malam iman dan taqwa (MABIT) untuk  seluruh remaja / siswa-siswi SMK Mathla’ul Anwar  sebagai bentuk kepedulian kami akan perkembangan moral  remaja.

TUJUAN
Tujuan  diadakanya  kegiatan MABIT  ini :
  1. Meningkatkan  keimanan dan ketaqwaan  kepada Allah SWT.
  2. Menanam  dan mengembangkan  nilai-nilai islam.
  3. Membina  ahlaq dan  mental remaja.
BENTUK KEGIATAN
Pesantren  kilat dan seminar  ESQ (Emotioanal,Spiritual,Questions)
PELAKSANAAN  KEGIATAN
Kegiatan  MABIT ini akan diselenggarakan  pada.
Hari        : Sabtu s/d Minggu.
Tanggal    : 25 s/d 26 Januari 2013.
Waktu        : Pukul14 : 00 s/d 08 : 00.
   Tempat    : Mesjid Al-Mukhlisin Pesantren Palgenep (SMK Mathla’ul Anwar).
SASARAN KEGIATAN
Sasaran kegiatan MABIT ini ialah para remaja( siswa/siswi) SMK Mathla’ul Anwar.


DANA
  1. Jumlah dana yang diperlukan adalah sebesar Rp. 1.150.000,00
  2. Dana diperolehdari.
  1. Siswa @ Rp. 5.000 X 150 =    Rp. 750.000,00
  2. Guru @ Rp. 5000 X 20 =        Rp. 100.000,00
  3. Kepala sekolah            Rp.100.000,00
  4. Yayasan Pesantren Palgenep    Rp.200.000,00
Total perolehan dana        Rp. 1.150.000,00
  1. Anggaran alokasi dana .
  1. Konsumsi                Rp.  750.000,00
  2. Air mineral            Rp.    40.000,00
  3. Fotocopyformulir pendaftaran    Rp.    19.000,00
  4. Fotocopysuratizin orang tua    Rp.    19.000,00
  5. Pembuatan proposal         Rp.    15.000,00
  6. Spanduk                Rp.  120.000,00
  7. Hadiah-hadiah            Rp.    90.000,00
  8. Biaya lain-lain            Rp    .97.000,00
Total anggaranalokasidana    Rp.1.150.000,00





HARAPAN YANG DIINGINKAN
Kami harap dengan diselenggarakannya kegiatan MABIT ini, para remaja (siswa-siswi SMK Mathla’ul Anwar) dapat menjadi peribadi yang lebih baik, berakhlaqulkarimah, serta lebih selektif dalam memilih pergaulan.

LAMPIRAN-LAMPIRAN
SUSUNAN KEPANITIAAN
  1. Ketua pelaksana            : SyarifahNurrohmah.
  2. SekretarisI                : RessaKustia.
  3. SekretarisII                : NendenSiti.
  4. Bendahara I                : RiaRosadi.
  5. Bendahara II                : AndiniApriliani.
  6. Seksikonsumsi I            : AzkaNurfadhilah.
  7. Seksikonsumsi II            : DiniFaridah.
  8. Seksikonsumsi III            : Novianti Lestari.
  9. Seksisarana danprasarana        : Deni Muhammad.
  10. Seksisarana danprasarana II        : Juliana.
  11. Seksisarana danprasarana III        : AsepBudrik.
  12. Seksiacara                : Purwanti.
  13. Seksi dokumentasi I             : NidaSyauqi.
  14. Seksi dokumentasi II            : Nadya Surya.
  15. Seksi keamanan I            : Dicky.
  16. Seksi keamanan II            : Hidayat.



JADWAL KEGIATAN MABIT
SMK MATHLA’UL ANWAR MARGAHAYU
TANGGAL 01-02 FEBRUARI





Surat izin orang tua untuk MABIT


Bandung, 29 Februari 2014
Nomor     : 001/F-29/PRISMA/SMK/2014
Perihal    : Izin mengikuti kegiatan Mabit/Pesantren Kilat
Lampiran    : 1 lembar

Kepada YTH
Bapak/ibu siswa/i
Ditempat

Dengan Hormat, 
Dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw, kami atas nama ekstrakulikuler PRISMA (Persatuan Remaja Islam Mathla’ul Anwar) akan menyelenggarakan kegiatan MABIT (Malam Bina Iman dan Taqwa)/Pesantren Kilat yang Insyallah akan dilaksanakan pada.

Hari,            : Sabtu - Minggu.
Taqwa         : 01 – 02 Februari 2014.
Tempat        : Aula dan Mesjid Almukhlisin (SMK Mathla’ul Anwar).

Bersama ini memohon kesediaan Bapak/Ibu orang tua siswa untuk memberikan izin kepada putra/i bapak dan ibu untuk mengikuti kegiatan yang dimaksud.
Demikian surat ini kami buat, atas pengertiannya kami ucapkan terimakasih. 

Ketua PRISMA
Pembina PRISMA



Syarifah Nurrohmah
Budi Setiawan, S.Ag

Mengetahui
Kepala Sekolah



Uu Supriatna, S.Pd